Saturday, September 10, 2011

Persepsi Diri

Sepasang Elang sedang membangun sebuah sarang. Dan tak lama kemudian si elang betina bertelur.
Sebuah
telur jatuh dari sarangnya dan ditemukan oleh seorang peternak ayam.
Telur elang itu dipungutnya dan ditempatkannya bersama telur ayam yang
sedang dierami induknya. Setelah menetas bersama telur ayam yang
lainnya, si elang hidup dan berperilaku seperti anak-anak ayam yang
lainnya. Ia diasuh oleh induk ayam sampai dewasa.

Si elang
selalu mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga, bahkan ia
berkotek dan berkokok seperti ayam. Kadang-kadang ia mengepak-nepakkan
sayapnya lalu terbang beberapa meter saja seperti terbangnya
ayaam-ayaam yang lainnya.

Suatu hari, si elang yang berperilaku
seperti layaknya ayam melihat seekor elang yang dengan gagahnya terbang
mengarungi angkasa luas. Si elang yang telah menjadi ayam itu berteriak
: Wow hebat sekali !! Siapa dia? katanya penuh takjub

Itulah
elang, si raja diraja dari segala burung! Sahut ayam yang lain. Kalau
saja kita bisa , pasti luar biasa ya … kata elang. Ah jangan mimpi!!
Dia itu makhluk angkasa sedang kita makhluk bumi. Ingat kita hanyalah
seekor ayam !! Kata ayam yg lain

Sampai akhir hayatnya elang
itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor
ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.

Cerita ini
menunjukkan bahwa siapapun kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan
pergaulan kita. Dan nasib kita sangat ditentukan oleh kualitas persepsi
terhadap diri kita sendiri. Mau jadi ayam atau elang, pilihannya terserah anda ….

Sumber: Komunitas TDA dan http://solution-mind-development.blogspot.com

No comments:

Post a Comment